STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
MAKALAH
MAKALAH
OLEH;
KELOMPOK VI
NADHIFATUN QUDSIYAH (NIM.11629120048)
MUFARROHAH (NIM.11629120043)
MULINDA (NIM.11629120044)
YAYASAN MA’ARIF SYAICHONA MOH.CHOLIL
STAI SYAICHONA
MOH.CHOLIL BANGKALAN
PRODI EKONOMI SYARIAH
BANGKALAN
MEI 2015
STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN
Dosen Pembina: Dra. ANIK GUNAWATI
ISKANDANI, M.Pd
OLEH ;
KELOMPOK VI
NADHIFATUN QUDSIYAH (NIM.11629120048)
MUFARROHAH (NIM.116029120043)
MULINDA (NIM.11629120044)
MULINDA (NIM.11629120044)
YAYASAN MA’ARIF SYAICHONA MOH.CHOLIL
STAI SYAICHONA MOH.CHOLIL BANGKALAN
PRODI EKONOMI SYARIAH
BANGKALAN
MEI 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
penulis ucapkan karena
berkat berkat rahmat Allah SWT makalah yang berjudul: “Strategi dan Perencanaan
Pembangunan Ekonomi” ini dapat penulis selesaikan sesuai yang
direncanakan. Salam dan shalawat semoga selalu
tercurahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW, semoga pertolongan dan syafaat beliau
terlimpahkan kepada kita sekalian. Amin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata
Kuliah Manajemen Strategis Semester VI tahun akademik 2014/2015 Prodi Ekonomi
Syariah pada STAI Syaichona Moh.Cholil Bangkalan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dosen Pembina Ibu
Dra. Anik Gunawati Iskandani sebagai Dosen Pembina mata kuliah Ekonomi Syariah. Terima kasih juga
kami sampaikan kepada teman-teman Prodi Ekonomi Syariah Semester VI senasib
seperjuangan dalam menempuh mata kuliah ini.
Bangkalan, 10 Mei
2015
Penulis
|
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3
Tujuan Makalah........................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Strategi dan Perencanaan............................................................................. 3
2.1.1 Definisi............................................................................................... 3
2.2 Pembangunan Ekonomi............................................................................... 5
2.2.1 Definisi............................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Indonesia..................... 8
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Strategi dan
Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia 8
3.1.2 Macam-Macam Strategi Pembangunan Ekonomi di
Indonesia......... 8
3.2 Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Strategi
Pembangunan....................... 10
3.3 Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang
Diarahkan Pada Repelita 10
3.4 Manfaat Perencanaan Pembangunan Ekonomi............................................ 13
3. 5 Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Indonesia Di Masa Yang Akan Datang 15
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 17
3.2 Saran............................................................................................................ 18
BAB IV DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Strategi
pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha yang telah disusun oleh otoritas ekonomi
untuk diaplikasikan dalam perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara baik
yang berjangka panjang maupun yang berjangka pendek.
Strategi
pembangunan biasanya diterapkan oleh negara-negara berkembang, khususnya
kawasan Asia Tenggara salah satunya seperti di Indonesia. Dengan sistem
pemerintahannya, Indonesia sedang menerapkan strategi pembangunan tersebut
meskipun pada kenyataannya strategi yang telah ada selalu dimentahkan oleh
berbagai macam problema sosial dan juga moneter, seperti kecaman-kecaman
masyarakat yang awam akan dunia politik dan ekonomi terhadap terhadap strategi
pembangunan yang tengah dijalankan yang membuat pemerintahan Indonesia menjadi
tertekan oleh keadaan, dan juga gejolak ekonomi Indonesia yang seringkali tak
bersahabat dan bersinergi dengan strategi yang telah direncanakan. Kegagalan
tersebut timbul karena jenis dari strategi itu sendiri atau karena kegagalan dari
pihak yang berwenang (human error) dalam penerapan strategi pembangunan
tersebut.
Maka
dari itu perlu adanya kajian dini yang mendalam dari peumusan strategi
pembangunan, baik bagi pemerintahan yang sekarang maupun bagi generasi penerus
pergerakan ekonomi agar tercipta kemakmuran negara yang merata dan
berkesinambungan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
saja strategi dan mekanisme dari perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia?
2.
Bagaimana
perkembangan dari penerapan strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi secara
keseluruhan di Indonesia?
1.3 Tujuan Makalah
1.
Untuk
mengetahui macam-macam dari strategi dan mekanisme dari perencanaan pembangunann
ekonomi di Indonesia.
2.
Mengetahui
perkembangan dari penerapan strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi secara
keseluruhan di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi dan Perencanaan
2.1.1 Definisi
Menurut Carl Von Clausewits (Carl Philipp Gottfried) (1780-1831)
seorang ahli strategi dan peperangan, pengertian strategi adalah penggunaan
pertempuran untuk memenangkan peperangan "the use of engagements for
the object of war". Kemudian dia menambahkan bahwa politik atau policy
merupakan hal yang terjadi setelah terjadinya perang (War is a mere
continuation of politics by other means / Der Krieg ist eine
bloße Fortsetzung der Politik mit anderen Mitteln).
Menurut bussines dictionary, strategi adalah metode atau
rencana yang dipilih untuk membawa masa depan yang diinginkan, seperti
pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah; pengertian strategi adalah seni
dan ilmu perencanaan dan memanfaat sumber daya untuk penggunaan yang paling
efisien dan efektif. Istilah srategi berasal dari kata Yunani untuk ahli
militer atau memimpin pasukan. Menurut Henry Mintzberg (1998), seorang
ahli bisnis dan manajemen, bahwa pengertian strategi terbagi atas lima
definisi yaitu strategi sebagai rencana, strategi sebagai pola, strategi
sebagai posisi (positions), strategi sebagai taktik (ploy) dan
terakhir strategi sebagai perpesktif.
Siagian (2004), menyatakan bahwa pengertian strategi adalah serangkaian
keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi tersebut.
Menurut Johnson and Scholes, bahwa pengertian strategi adalah arah dan
ruang lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang: yang mencapai keuntungan
bagi organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang
menantang, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pemangku
kepentingan.[1]
Menurut Wilson (2004), pengertian perencanaan merupakan salah satu proses
lain, atau merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh
perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Menurut
Dacon, perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat
pokok, yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut
urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Drucker, (2000)
mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses yang diorganisasi dan
dilaksanakan secara sistematis dengan emnggunakan pengetahuan yang ada sesuai
keputusan yang telah ditetapkan bersam
Goetz (2005) berpendapat bahwa perencanaan adalah kemampuan memilih satu
kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling
tepat untuk mencapai tujuan.. Sedangkan menurut George Pickett & John J.
Hanlon (2000), Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana mencapai suatu
tujuan begitu tujuan itu ditetapkan.
Menurut George R. Terry perencanaan adalah: “planning
is the selecting and relating of fact and the making and using of assumption
regarding the future in the visualization and formulating of proposed
activities believed necessary to achieve desired result”.
Dalam
pengertian tersebut bisa kita simpulkan antara lain:
1.
Perencanaan
merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan
kongkret.
2.
Perencanaan
merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan
kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
3.
Perencanaan
mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat
dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.[2]
2.2 Pembangunan Ekonomi
2.2.1 Definisi
Riyadi
dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, (2005) dan Portes (1976) mendefenisikan
pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah
proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan
masyarakat.[3]
Pengertian
Pembangunan menurut Rogers adalah suatu proses perubahan sosial dengan
partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan
sosial dan material (termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan
kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang
lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.
Menurut
Inayatullah, Pengertian Pembangunan ialah perubahan menuju pola-pola masyarakat
yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang
memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap
lingkungan dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan pada warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
Shoemaker
mengungkapkan pengertian pembangunan merupakan suatu jenis perubahan sosial
dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada suatu sistem sosial untuk menghasilkan
pendapatan perkapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode
produksi yang lebih modernisasi pada tingkat sistem sosial. Pendapat Kleinjans
mengenai definisi dari pengertian pembangunan yaitu suatu proses pencapaian
pengetahuan dan keterampilan baru, perluasan wawasan manusia, tumbuhnya suatu
kesadaran baru, meningkatnya semangat kemanusiaan dan suntikan kepercayaan
diri.[4]
Menurut
Adam Smith, ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya
kekayaan negara. Abraham Maslow menyatakan bahwa ekonomi adalah salah satu
bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan
manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan
prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif
dan efisien.[5]
Ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa
(Wikipedia, 2015).[6]
[1]
http://www.apapengertianahli.com/2014/12/pengertian-strategi-menurut-beberapa-ahli.html/10-05-2015
[2]
http://zuhairistain.blogspot.com/2013/03/pengertian-perencanaan.html/10-05-2015
[3]
http://slamet-triyono.blogspot.com/2011/02/pengertian-pembangunan.html/10-05-2015
[4]
http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-pembangunan-menurut-para.html/10-05-2015
[5]
http://fajar-dwidiw.blogspot.com/2013/04/pengertian-ekonomi.html/10-05-2015
[6]
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi/10-05-2015
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Indonesia
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Strategi
dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pembangunan ekonomi adalah suatu
proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita, memperhitungkan
adanya perkembangan penduduk disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan bagi penduduk suatu negara.[7]
Setiap hal termasuk perencanaan pembangunan pasti membutuhkan suatu strategi. Strategi
pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas
variabel (yang terkandung di beberapa strategi pembangunan) yang selanjutnya
akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses
pertumbuhan (Suroso, 1993).
Sejarah perencanaan pembangunan
di Indonesia sejak tahun 1945 hinga saat ini mengalami perkembangan yang
sejalan dengan stabilitas politik dan keamanan. Artinya faktor-faktor sosial
politik ekonomi, perhitungan akurat yang tidak ambisius, pengawasan yang
kontinyu[8],
pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi[9]
yang baik, serta pembiayaan yang memadai merupakan hal yang sangat memengaruhi
keberhasilan pembangunan suatu negara. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses
yang menyebabkan kenaikan riil pendapatan perkapita penduduk suatu negara dalam
jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.[10]
3.1.2 Macam–Macam Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Salah satu konsep penting yang
perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah
mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan
ekonomi yang dapat disampaikan adalah :
1.
Strategi Pertumbuhan
Strategi pembangunan
ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta
bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya bahwa
pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat
ke bawah (trickle –down–effect) pendistribusian kembali. Jika terjadi
ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya
pertumbuhan ekonomi. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah
bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2.
Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep
strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik
sosial engineering[11], seperti halnya melalui
penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3.
Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya
konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari
alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan
nama strategi ketergantungan. Strategi ini memilih untuk menghilangkan penyebab
ketergantungan itu. Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah untuk
menjelaskan bahwa kemiskinan di negara–negara berkembang lebih disebabkan
karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak atau negara lainnya,
sehingga timbullah dualisme kegiatan ekonomi, yaitu sektor ekspor dan sektor tradisional. Sektor
ekspor yang selalu diutamakan kualitasnya karena terintegrasi dengan pihak luar
negeri membuat sektor tradisional menjadi tak ada perkembangan dan lahan-lahan
terbaiknya dikuasai oleh sektor ekspor. Hal ini membuat perdagangan lokal
menjadi tidak berkembang
Teori
ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori
ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi
semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun
masyarakat sendiri (Self Development) dengan kerap menyalahkan pihak
luar ”.
4.
Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini
dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman. Menurut mereka, kurang mampunya daerah
miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan atau pengaruh
pendistribusian dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil
daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects).
Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya
bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangkan Hirschman,
mempercayai pandangan tersebut walaupun baru akan tercapai dalam jangka
panjang.
5.
Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari
strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara massal. Strategi ini
selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun
1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat
dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada
pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan
lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
3.2
Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Strategi Pembangunan
Dalam melakukan pembangunan ekonomi
suatu negara atau bangsa diperlukan strategi yang bagus untuk mencapai hasil
yang memuaskan. Tetapi di dalam strategi itu pasti ada faktor–faktor yang
memengaruhinya. Faktor–faktor tersebut
adalah :
1)
Sumber Daya Alam (SDA), adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
pembangunan ekonomi, jika SDA mencukupi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara akan bisa berjalan.
2)
Sumber Daya Manusia (SDM), merupakan salah satu faktor berikutnya yang
sangat penting untuk pembangunan ekonomi, jika semakin baik SDM, maka akan
semakin cepat jalannya suatu pembangunan.
3)
Tenaga Ahli, disini tenaga ahli bisa di samakan dengan SDM, tetapi tenaga
ahli adalah SDM yang dilatih dan dididik sehingga lebih mempunyai skill
dan keterampilan.
4)
Teknologi, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pembangunan, karena
penggunaan teknologi yang semakin canggih akan mempercepat pertumbuhan dan
pembangunan suatu bangsa atau negara.
Tujuan pembangunan ekonomi adalah
menciptakan pertumbuhan GNP[12].
Pertumbuhan GNP ditunjukkan dengan meningkatnya mutu pendidikan, bertambahnya
penghasilan pertanian, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya modal negara.
3.3 Strategi Pembangunan Ekonomi
Indonesia Yang Diarahkan Pada Repelita
Sebelum orde baru strategi
pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataanya nampak adanya
kecenderungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru,
strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan
perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju
inflasi yang sangat tinggi. Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas
dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita (REPELITA
atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan perencanaan yang dibuat oleh
pemerintah orde baru di Indonesia) yakni:
1)
Repelita I (1 April 1969 hingga 31 Maret 1974)
Titik Berat Repelita I :
Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar
keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena
mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.
Sasaran Repelita I : Pangan,
Sandang, Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan
kesejahteraan rohani.
Tujuan Repelita I : Untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi
pembangunan dalam tahap berikutnya.
Muncul peristiwa Marali
(Malapetaka Limabelas Januari) terjadi pada tanggal 15-16 Januari 1947
bertepatan dengan kedatangan PM Jepang Tanaka ke Indonesia. Peristiwa ini
merupakan kelanjutan demonstrasi para mahasiswa yang menuntut Jepang agar tidak
melakukan dominasi ekonomi di Indonesia sebab produk barang Jepang terlalu
banyak beredar di Indonesia. Terjadilah pengrusakan dan pembakaran
barang-barang buatan Jepang.
2)
Repelita II (1 April 1974 hingga 31 Maret 1979)
Titik Berat Repelita II: Pada
sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Sasaran Repelita II: Tersedianya
pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat dan
memperluas kesempatan kerja.
Tujuan Repelita II: Meningkatkan
pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui
transmigrasi.
Pelaksanaan Pelita II cukup
berhasil pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun. Pada awal
pemerintahan Orde Baru laju inflasi mencapai 60% dan pada akhir Pelita I laju
inflasi turun menjadi 47%. Selanjutnya pada tahun keempat Pelita II, inflasi
turun menjadi 9,5%.
3)
Repelita III (1 April 1979 hingga 31 Maret 1984)
Titik Berat Repelita III: Pada
sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang
mengolah bahan baku menjadi barang selanjutnya. Menekankan bidang industri
padat karya untuk meningkatkan ekspor.
Pertumbuhan perekonomian periode
ini dihambat oleh resesi dunia yang belum juga berakhir. Sementara itu nampak
ada kecendrungan harga minyak yang semakin menurun khususnya pada tahun-tahun
terakhir Repelita III. Menghadapi ekonomi dunia yang tidak menentu, usaha
pemerintah diarahkan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, baik dari
penggalakan ekspor mapun pajak-pajak dalam negeri.
4)
Repelita IV (1 April 1984 hingga 31 Maret 1989)
Titik Berat Repelita IV: Pada
sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan
industri yang dapat menghasilkan mesin- mesin industri sendiri, baik industri
ringan yang akan terus dikembangkan dalm repelita-repelita selanjutnya
meletakkan landasan yanag kuat bagi tahap selanjutnya.
Tujuan Repelita IV: Menciptakan
lapangan kerja baru dan industri.
Terjadi resesi pada awal tahun
1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah akhirnya
mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal sehingga kelangsungan pembangunan
ekonomi dapat dipertahankan.
5)
Repelita V (1 April 1989 hingga 31 Maret 1994)
Menekankan bidang transportasi,
komunikasi dan pendidikan. Pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan tetap bertumpu
pada Trilogi Pembangunan dengan menekankan pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya menuju tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta stabilitas nasional
yang sehat dan dinamis. Ketiga unsur Trilogi Pembangunan tersebut saling
mengait dan perlu dikembangkan secara selaras, terpadu, dan saling memperkuat.
Tujuan dari Repelita V sesuai
dengan GBHN tahun 1988 adalah pertama, meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan
kesejahteraan seluruh rajyat yang makin merata dan adil; kedua, meletakkan
landasan yang kuat untuk tahap pemangunan berikutnya.
3.4
Manfaat Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Ada beragam manfaat dari
Perencanaan Pembangunan ekonomi nasional, antara lain:
1.
Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan
Pembangunan ekonomi
tidak saja menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi juga
menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin meningkat dan makin merata.
Meningkatnya derajat pendidikan dan juga kesehatan mempunyai dampak terhadap
peningkatan kualitas peranan wanita dalam pembangunan.
2.
Bidang Agama
Dengan situasi
ekonomi yang membaik yang berdampak pada terus berkurangnya kesenjangan sosial,
maka akan tercipta suasana kehidupan antaragama yang rukun sehingga para
pemeluk agama dapat menjalankan ibadahnya dengan tentram, dan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa.
3.
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perekonomian yang
baik akan memicu meningkatnya dukungan sarana dan prasarana pemerintah dan
pihak lain dalam daya kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam industri
manufaktur, mulai dari industri dengan teknologi sederhana sampai industri
canggih seperti pesawat terbang.
4.
Bidang Hukum
Keadaan ekonomi
yang baik juga akan memperbaiki dunia hukum nasional. Dalam kaitan ini, antara
lain telah ditetapkan undang-undang tentang KUHAP, Undang-undang tentang Hak
Cipta, Paten, dan Merek, kompilasi hukum Islam, dan lain-lain.
5.
Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
Ekonomi yang
mengalami pertumbuhan juga dapat memfasilitasi dan kemudian mewujudkan tingkat
stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga memungkinkan pelaksanaan
pembangunan nasional yang menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin baik.
6.
Bidang Pertahanan Keamanan
Pembangunan
pertahanan keamanan terus dilakukan sesuai dengan Sishankamrata, dan dengan
terus memperkuat kemampuan TNI dalam melaksanakan kedua fungsinya.
Periode perencanaan pembangunan :
Sebelum orde baru
|
Setelah orde baru
|
1945 – 1950
|
Repelita I : 1969/70 – 1973/74
|
1951 – 1955
|
Repelita II
: 1974/75 – 1978/79
|
1956 – 1960
|
Repelita III : 1979/80 – 1983/84
|
1961 – 1965
|
Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
|
Repelita V : 1989/90 – 1993/94[13]
|
3.5 Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Indonesia di Masa Yang Akan Datang
Strategi dan perencanaan
pembangunan ekonomi indonesia di masa yang akan datang mengacu pada Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN). Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
mengamanatkan agar pembangunan wilayah Indonesia dapat dilaksanakan secara
seimbang dan serasi antara dimensi pertumbuhan dengan dimensi pemerataan,
antara pengembangan Kawasan Barat dengan Kawasan Timur Indonesia, serta antara
kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan. Hal ini dimaksudkan agar
kesenjangan pembangunan antar wilayah dapat segera teratasi melalui pembangunan
yang terencana dengan matang, sistematis, dan bertahap.
Beberapa strategi tersebut adalah
sebagai berikut :
1.
Dalam bidang kewilayahan
Kerjasama antar wilayah
(antar propinsi, kabupaten maupun kota-kota pantai, antara kawasan perkotaan
dengan perdesaan, serta antara kawasan hulu dan hilir) sehingga tercipta
sinergi pembangunan kawasan pesisir dengan memperhatikan inisiatif, potensi dan
keunggulan lokal, sekaligus reduksi[14]
potensi konflik lintas wilayah.
2.
Dalam bidang pembangunan
Orientasi
pembangunan Indonesia ke depan adalah keunggulan sebagai negara maritim.
Wilayah kelautan dan pesisir beserta sumber daya alamnya memiliki makna
strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai
salah satu pilar ekonomi nasional.
3.
Dalam bidang globalisasi ekonomi
Ancaman dan peluang
dari globalisasi ekonomi terhadap Indonesia yang terutama diindikasikan dengan
hilangnya batas-batas negara dalam suatuproses ekonomi global. Proses ekonomi
global cenderung melibatkan banyak negara sesuai dengan keunggulan
kompetitifnya seperti sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur,
penguasaan teknologi, inovasi proses produksi dan produk, kebijakan pemerintah,
keamanan, ketersediaan modal,jaringan bisnis global, kemampuan dalam pemasaran
dan distribusi global. Strategi pengembangan wilayah nasional untuk pembangunan
ekonomi yang lebih merata dan adil.
4.
Dalam bidang kawasan perbatasan
Mengembangkan
kawasan perbatasan sebagai ”beranda depan” negara dan pintu gerbang
internasional yang menganut keserasian prinsip-prinsip ekonomi (Prosperity) serta
pertahanan dan keamanan (Security).
5.
Dalam bidang ketertarikan terhadap perekonomian
Mengembangkan
keterkaitan ekonomi antar daerah melalui pengembangan sistem jaringan
transportasi yang mencakup sistem jaringan jalan, rel, pelabuhan laut, dan
bandar udara yang melayani pengembangan ekonomi kawasan andalan dan kota-kota,
sehingga terwujud struktur ruang wilayah nasional yang utuh dan kuat dalam
kerangka negara NKRI.
[7]
http://buzz-spy.blogspot.in/2013/04/strategi-pembangunan-ekonomi.html/10-05-2015
[8] (n)
berkelanjutan, terus-menerus, berkesinambungan.
[9] (n) proses
pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan.
[10]http://rifkahendrawansavitri.blogspot.com/2013/04/perkembangan-strategi-dan-perencanaan.html/10-05-2015
[11] (n) sebuah
tehnik pendekatan yang memanfaatkan aspek-aspek sosial di dunia komputer.
Tehnik ini biasanya digunakan untuk mendapatkan data-data dari suatu objek.
[12] (n) singkatan
dari Gross National Product atau produk
nasional bruto adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode, biasanya selama satu tahun.
[13]
http://sahikul.blogspot.com/2013/07/perkembangan-strategi-dan-perencanaan.html/10-05-2015
[14] (n)
pengurangan, pemotongan.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Strategi
pembangunan ekonomi telah ada sejak jaman awal kemerdekaan tahun 1945 dengan
menitik beratkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Strategi pembangunan
ekonomi sendiri merupakan
usaha atau langkah-langkah / tehnik yang telah tersusun untuk dijalankan dalam
perencanaan pemabngunan ekonomi. Strategi tersebut terdiri dari beberapa jenis
seperti strategi pertumbuhan, strategi pembangunan dan pemerataan, strategi
ketergantungan, strategi yang berwawasan ruang dan strategi pendekatan
kebutuhan pokok.
2.
Pasca
kemerdekaan, strategi pembangunan ekonomi ini muncul dan terus mengalami
perubahan dan peningkatan dari masa orde lama (1945-1965) ke orde baru dengan
adanya program pemerintah yang bernama REPELITA seiring dengan kurang
efektifnya strategi pembangunan ekonomi pada masa orde lama pimpinan Ir.
Soekarno. Program ini sudah diterapkan
di Indonesia selama lima kali terhitung sejak tahun 1969. Sedangkan untuk
pembangunan di masa yang akan datang, strategi pembangunan ekonomi harus mengacu pada Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN). Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) mengamanatkan agar
pembangunan wilayah Indonesia dapat dilaksanakan secara seimbang dan serasi
antara dimensi pertumbuhan dengan dimensi pemerataan, antara pengembangan
Kawasan Barat dengan Kawasan Timur Indonesia, serta antara kawasan perkotaan
dengan kawasan perdesaan.
4.2 Saran
1.
Bagi
institusi pendidikan
Sebagai tambahan referensi atau kajian dalam bidang ekonomi
pembangunan, khususnya tentang strategi dan perencanaaan pembangunan ekonomi.
2.
Bagi
pelaku ekonomi dan tokoh masyarakat
Mengingat pembahasan tentang strategi dan perencanaan pembangunan
ekonomi memberikan kontribusi yang besar terhadap dunia ekonomi, pelaku ekonomi
ataupun tokoh masyarakat seharusnya dapat memberikan motivasi dan koreksi jika
ditemukan ketidak pahaman atau kesalahan penerapan strategi perencanaan pembangunan
ekonomi.
3.
Bagi
penulis selanjutnya
Diharapkan
adanya pembahasan lebih lanjut secara lengkap dan terperinci tentang strategi perencanaan
pembangunan ekonomi dan juga mengembangkan teori yang lebih luas.