Rabu, 21 Januari 2015

Ekonomi Publik: Aspek Pasar dan Pemasaran



MAKALAH
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Studi Kelayakan Bisnis”

DOSEN PEMBIMBING:
Dr.Abdurahman, M.EI
Description: E:\logo stais edit - Copy.jpg
DI SUSUN OLEH:
Fauzeh
Fitria Amalia Watik
Ikrima
Ilmia Rofi


PRODI EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAICHONA CHOLIL (STAIS) BANGKALAN
2014
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Aspek Pasar dan Pemasaran” dengan tepat waktu. Dengan kerja keras yang tinggi dan kekompakan yang merupakan elemen yang sangat penting, kami bahu-membahu menyusunnya.
Di harapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih luas lagi tentang di dunia pendidikn kepada kita semua. Kami menyadari atas kekurangan dan kesalahan pada pembuatan makalah ini, maka dari itu kami akan membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman juga para pembimbing demi kesempurnaan pembuatan makalah kami berikutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunnya makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb


                                                                                 Bangkalan, 13 Oktober 2014

                                                      Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang

Di masa lalu sebelum ilmu emasaran berkembang dan dikenal secara luas seperti sekarang ini, setiap perusahaan berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi sebanyak-banyaknya, baru kemudian berusaha untuk menjualkannya kembali. Dalam kondisi semacam ini mereka tidak peduli dengan kondisi perrmintaan yang ada, sehingga banyak diantara produsen mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi, akibat jumlah produksi tidak sesuai dengan jumlah permintaan.
Di masa sekarang, di mana tingkat persaingan yang demikian ketat, pola seperti diatas sudah lama ditinggalkan. Banyak produsen sebelum barangnya diproduksi terlebih dahulu melakukan riset pasar dengan berbagai cara, misalnya dengan tes pasar melalui pemasangan iklan, seolah-olah barangnya sudah ada. Tujuannya tidak lain adalah untuk melihat kondisi permintaan yang ada sekarang ini terhadap produk yang akan diproduksi. Dari hasi tes pasar itu perusahaan sudah dapat meramalkan berapa besar pasar yang dapat diserap bagaimana cara menyerap pasar yang ada, termasuk yang ada di tangan  para pesaing sekarang ini.
Adapun dalam kaitannya dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek, aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Hal ini disebabkan aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan.
Oleh karena itu, di dalam aspek pasar dan pemasaran, baik untuk perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru akan berdiri perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu. Pada intinya aspek pasar dan pemasaran adalah untukk mengetahui berapa besar pasar yang akan di masuki, struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan.
1.2    Rumusan Masalah
·         Apa tujuan perusahaan dalam pemasaran?
·         Apa pengertian pasar dan pemasaran?
·         Bagaimana pengertian segmentasi pasar, pasar sasaran, dan posisi pasar?
·         Bagaimana strategi bauran pemasaran (marketing  mix)?
·         Bagaimana peramalan di masa yang akan datang?
·         Bagaimana cara mengestimasi pasar?

1.3    Tujuan
·         Untuk mengetahui tujuan perusahaan dalam pemsaran.
·         Untuk mengetahui pengertian pasar dan pemasaran.
·         Untuk mengetahui pengertian segmentasi pasar, pasar sasaran, dan posisi pasar.
·         Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran (marketing mix).
·         Untuk mengetahui peramalan di masa yang akan  datang.
·         Untuk mengetahui cara mengestimasi pasar.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1     ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1.1  Tujuan Perusahaan dalam Pemasaran
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut : 
1.      Untuk meningkatkan penjualan dan laba. Yaitu dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2.      Untuk menguasai pasar. Menguasai pasar yang ada dengan cara mempebesar market share-nya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari peluang baru maupun merebut market share pesaing yang ada.
3.      Untuk mengurangi saingan. Menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama merupakan cara untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam industri tersebut.
4.      Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran. Dalam hal produk tertentu, terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkatkan prestise produk di depan pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya seperti dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.
5.      Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu. Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga tertentu.
Adapun tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara umum sebagai berikut[1]:
1)        Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi.
2)        Memaksimumkan kepuasan konsumen.
3)        Memaksimumkan pilihan (ragam produk).
4)        Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang, mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur).
5)        Meningkatkan penjualan barang dan jasa.
6)        Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
7)        Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.
8)        Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.
2.1.2   Pengertian Pasar dan Pemasaran
Setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu. Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih luas lagi. Artinya pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik seperti, faksimili atau melalui internet.
Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial.
Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :
1.         Harga barang itu sendiri.
2.         Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang pelengkap)
3.         Pendapatan
4.         Selera
5.         Jumlah penduduk.
6.         Faktor khusus (akses)
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang dan atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah :
1.         Harga barang itu sendiri.
2.         Harga barang lain yang memiliki hubungan
3.         Teknologi.
4.         Harga input (ongko.s produksi)
5.         Tujuan perusahaan.
6.         Faktor khusus (akses).
Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk atau jasa tersebut. Adapun struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam :
1.       Pasar persaingan sempurna
Suatu pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak mempengaruhi harga barang dipasar. Produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen). Dalam pasar ini setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan harus mampu menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan.
2.   Pasar persaingan monopolistik
Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilka berbeda corak. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhin tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.
3.       Pasar oligopoli
Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan untuk memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan penjualannya. Perusahaan dalam pasar ini jarang bersaing mengenai harga, tetapi bersaing pada faktor lain seperti kualitas atau desain.
4.      Pasar monopoli
Struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit memasuki industri ini karna ada nya hambatan penguasaan bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat skala ekonomi, dan peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang maksimal perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk yang harus dijual secara bersamaan.

Kemudian pengertian Pemasaran  seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah : Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.

2.1.3    Segmentasi Pasar, Pasar sasaran, dan Posisi Pasar
1.  Segmentasi pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran.
Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen menurut philip Kotler, antara lain :
a.    Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan, iklim).
b.    Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras).
c.    Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian).
d.   Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap suatu produk).
Sedangkan variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial sebagai berikut:
a.    Segmentasi berdasarkan demografis (jenis industri, besar perusahaan, lokasi perusahaan).
b.    Karakteristik pengoperasian (teknologi yang difokuskan, kemampuan pelanggan).
c.    Pendekatan pembeli (organisasi berfungsi pembeli, struktur kekuatan, kebijakan pembelian umum, kriteria, sifat hubungan yang ada).
d.   Karakteristik personel industry (kesamaan pembeli, sikap terhadap resiko, kesetiaan).
e.    Faktor situasional (urgensi, pengguna khusus, besarnya pesanan).

2.    Pasar Sasaran (Market Targeting)
   Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :
a.    Evaluasi segmen pasar
1)   Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.
2)   Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
3)   Sasaran dan sumber daya perusahaan.
b.   Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak yang dapat dilayani:
1)   Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti tidak ada perbedaan. Misalnya produk seperti permen yang bisa ditujukan untuk semua orang. Keuntungannya adalah dapat lebih menghemat biaya.
2)   Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.
3)   Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.


3.    Posisi Pasar (Market Positioning)
Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam benak konsumen seperti contoh; mobil Mercedes diposisikan sebagai mobil mewah, mobil kijang disposisikan sebagai mobil keluarga.
Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari:
a.       Atas dasar atribut (harga murah atau mahal).
b.      Kesempatan penggunaan (sebagai minuman energi atau turun panas).
c.       Menurut kelas pengguna (sampo bagi orang dewasa atau anak-anak).
d.      Langsung menghadapi pesaing (kami nomor satu).
e.       Kelas produk (sabun kecantikan).
2.1.4   Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1.  Strategi produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut :
1)       Penentuan logo dan moto.
Logo meupakan ciri khas dari suatu produk sedangkan moto merupakan serangkaian kata yang berisikan visi dan misi perusahaan dalam melayani masyarakat. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah; harus memiliki arti(dalam arti positif), harus menarik perhatian, dan harus mudah diingat.
2)       Menciptkan merek.
Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain; mudah diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki arti, dan menarik perhatian.
3)       Menciptakan kemasan.
Penciptaan kemasan harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti kualitas kemasan, bentuk, warna, dan persyaratan lainnya.
4)       Keputusan label.
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label harus menjelaskan siapa yang membuat, di mana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya waktu kadaluarsa, dan informasi lainnya.
2.    Strategi harga
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam menetapkan harga yang tepat terhadap suatu produk adalah:
1.    Menentukan tujuan penetapan harga.
2.    Memperkirakan permintaan, biaya, dan laba.
3.    Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga   dasar.
4.    Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga.
Besarnya harga yang harus dipasang tentu disesuaikan dengan tujuan penentuan harga. Ada tiga strategi dasar dalam pembentukan harga, yaitu:
a.    Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.
b.    Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang serendah-rendahnya dengan tujuan untuk menguasai pasar.
c.    Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga pesaing.
3.   Strategi Lokasi Dan Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut :
a.       Dekat dengan kawasan industri.
b.      Dekat dengan lokasi perkantoran.
c.       Dekat dengan lokasi pasar.
d.      Dekat dengan pusar pemerintahan.
e.       Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
f.       Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
g.      Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).
4.    Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi itu adalah :
a).   Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan.
b).  Promosi penjualan
Promosi penjualan dilakukan untuk menarik pelanggan agar segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Bagi perusahaan promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian cendera mata serta kenang-kenangan terhadap konsumen yang loyal, pemberian harga khusus (diskon) untuk produk tertentu, pemberian undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah tertentu, dan promosi.
c).   Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing konsumenmelalui kegiatan seperti pameran, bakti social, serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor perusahaan diminta para konsumennya.
d).  Personal selling
Dalam dunia bisnis penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh salesmen dan salesgirl. Bagi sebagian perusahaan personal selling dilakukan oleh petugas customer service atau service assistance.
2.1.5   Peramalan di Masa yang Akan Datang
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu.
Kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.
Untuk melakukan peramalan permintaan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Survei niat pembeli
2.    Gabungan pendapat tenaga penjual
3.    Pendapat ahli
4.    Metode tes pasar analisis deret waktu
5.    Analisis permintaan secara statistik.
Penyusunan ramalan dapat dilakukan atas dasar, antara lain :
1.    Apa kata orang, penelitian atas pendapat pembeli, tenaga penjual, dan  pendapat para ahli.
2.    Apa yang dilakukan orang, uji pasar, dan tanggapan pembeli.
3.    Apa yang telah dilakukan orang, perilaku pembeli dimasa lalu, dengan deret waktu atau analisis regresi.
Ø Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramlan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat menghindarai kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai berikut [2]:
a.        Mengumpulkan data.
Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode. Pengumpulan data bisa dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, serta laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.


b.       Mengolah data.
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada
c.       Menentukan metode peramalan.
Peramalan yang diinginkan adalah dengan menggunkan metode yang paling tepat. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
d.       Memproyeksikan data.
Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya untuk beberapa periode.
e.       Mengambil keputusan.
Hasil peramalan yang telah dilakukan digunkan untuk mengambil keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Ø Jenis-jenis Metode Peramalan
1.        Deret Waktu (Time Series): Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (independent) dengan variabel yang memengaruhinya (dependent variable), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan , bulan, triwulan, caturwulan, semester atau tahun. Dalam analisis time series  ini yang menjadi variabel adalah waktu. Metode peramalan ini terdiri dari :
a.     Metode Smooting, jenis peramalan jangka pendek seperti perencanaan persediaan, perencanaan keuangan.
b. Metode Boy Jenkins, merupakan deret waktu dengan menggunakan metode matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek.
c.  Metode proyeksi tren dengan regresi, metode yang digunakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini menggunakan data minimal 2 tahun dan semakin banyak semakin baik.
2.       Sebab Akibat (causal methods); Metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang memengaruhinya tetapi bukan waktu. Metode peramlan ini terdiri dari :
a.  Metode Regresi dan korelasi, metode yang digunakan baik untuk peramalan permintaan maupun penjualan.
b.  Metode Input-Ouput, metode yang digunakan untuk ramalan jangka panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka panjang. Data yang digunakan biasanya lebih dari sepuluh tahun.
c.  Metode ekonometri, peramalan ini didasarkan pada sistem pemasaran regresi yang diestimasi secara simultan. Data yang digunakan biasanya data kuartalan.
2.1.6   Cara Mengestimasi Pasar
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survei, kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode survei.
Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi pertimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi juga sangat menunjang. Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi serta meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan lebih lanjut.



[1] Kasmir, jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta), hal. 42






BAB III
KESIMPULAN

Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai; 1). Meningkatkan penjualan dan laba. 2). Menguasai pasar. 3). Mengurangi saingan. 4). Menaikan prestise produk tertentu dipasaran. 5). Memenuhi pihak-pihak tertentu.
Pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Dan pemasaran dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Segmentasi pasar dilakukan agar sasaran penjualan produk tepat sesuai dengan kebutuhan pasar. Setelah melakukan segmentasi pasar selanjutnya yaitu menetapkan pasar sasaran yang berarti mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Dan terakhir menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Setelah strategi bersaing, unsur segmentasi, target, dan posisi pasar ditetapkan, maka selanjutnya melakukan strategi bauran pemasaran yang meliputi; strategi produk, harga, promosi, lokasi dan distribusi.
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari data dan informasi masa lalu. Data dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan datang.
Dan untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan untuk memperoleh data yaitu dengan metode yang relevan.