MAKALAH
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi
kelayakan Bisnis
Dosen Pembimbing: Dr. Abdurrahman, M.EI
Kelompok V:
Nadhifatul Qudsiyah
Nikmatul Mahmudah
Qurrotu A’yun
Saedah
PRODI EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAIKHONA MOH.
CHOLIL
(STAIS) BANGKALAN
2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang tak
terkira. Akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu dan dengan
kerja keras yang tak luput dari bagian usaha kami. Mengingat kegiatan kami
sebagai mahasiswa masih sebagai pemula, dan berangkat dari hal itulah kami
tetap ingin menyelesaikan makalah ini dengan baik dan memenuhi target.
Sehubungan dengan selesainya makalah ini kami
minta maaf sebesar-besarnya terhadap teman-teman mahasiswi dan pembimbing kami,
pasti banyak sekali kekurangan dari apa yang telah kami sajikan kali ini,
kritik dan saran teman-teman akan sangat bermanfaat bagi kami yang tentunya
kami ambil sebagai pelajaran awal dari semuanya untuk menjadi insan yang lebih
baik dari hari kemarin.
wallahu a’lam bish
shawab.
Bangkalan, 3
November 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Pengertian Aspek Manajemen................................................................... 3
B. Manajemen Pembangunan Proyek............................................................. 4
C. Manajemen Sumber
Daya Manusia........................................................... 4
D. Pengertian
Organisasi................................................................................ 7
E. Bentuk-Bentuk
Organisasi......................................................................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 10
A. Simpulan................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen secara umum diartikan sebagai ‘pengaturan’, artinya
manajemen adalah sebuah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.[1]
Jadi manajemen adalah bagaimana kita bisa menata dan mengatur sumber daya agar
suatu usaha dapat berjalan di koridor yang sesuai sebagaimana mestinya demi
tercapainya suatu tujuan. Hampir semua perusahaan memiliki manajemen tersendiri
yang diduduki oleh orang-orang yang berpengalaman didalamnya. Karena manajemen
dalam dunia usaha amatlah vital, maka suatu usaha apalagi yang sedang di rintis
tidak akan bisa berjalan teratur dan konsisten tanpa adanya sebuah manajemen di
dalamnya. Manajemen sendiri harus mengiringi usaha tersebut karena hubungannya
yang saling terikat dan tidak bisa digugurkan salah satunya karena usah dan
manajemen memang harus dimulai secara bersamaan dan berdampingan.
Manajemen pun mulai memiliki banyak ragam, seperti manajemen
keuangan, manajemen pembangunan dan lain sebagainya. Dan di setiap lini
tersebut haruslah dipegang oleh profesional yang akan menjadi jaminan untuk
suksesnya sebuah usaha yang akan atau sedang dirintis yang terdiri dari
perorangan atau bisa juga organisasi-organisasi khusus. Karena manajemen yang
baik juga menjadi faktor dari berhasil tidaknya suatu usaha, maka suatu usaha
yang mengalami pailit (bangkut) mencerminkan dari buruknya manajemen di dalamnya
pun sebaliknya. Dalam manajemen juga terdapat aspek-aspek yang harus diketahui
terlebih dalam manajemen pembangunan proyek dan kaitannya dengan sumber daya
manusia yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa saja
aspek-aspek manajemen dan organisasi?
2.
Apa pengertian
dari manajemen pembangunan proyek?
3.
Apa pengertian
dari manajemen sumber daya manusia?
4.
Apa pengertian
dari organisasi?
5.
Apa saja
bentuk-bentuk dari organisasi?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan
sebagai berikut:
1.
Mengetahui apa
saja aspek-aspek manajemen dan organisasi.
2.
Mengetahui apa
pengertian dari manajemen pembangunan proyek.
3.
Mengetahui apa
pengertian dari manajemen sumber daya manusia.
4.
Mengetahui apa
pengertian dari organisasi.
5.
Mengetahui apa
saja bentuk-bentuk dari organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Aspek Manajemen
Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam
suatu usaha. Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan
mengalami kegagalan jika manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik.
Proses manajemen sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa
berjalan lebih mudah. Dan kaidah-kaidah (aturan) itu sendiri bisa tergambar
jelas melalui fungsi-fungsi manajemen berikut:
1.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana
suatu usaha akan dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
2.
Pengorganisasian
(Organizing)
Pengorganisasian adalah proses untuk mengelompokkan
kegiatan-kegiatan dalam unit-unit tertentu agar jelas dan teratur sesuai dengan
tanggung jawab dan wewenang si pemegang unit.
3.
Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah proses dimana semua hal yang terencana telah
dimulai oleh seluruh unit. Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh
bawahannya untuk memulai pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan
kepadanya.
4.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan mengevaluasi
hasil pekerjaan agar tetap sesuai dengan rencana awal dan mengoreksi berbagai
penyimpangan selama proses pelasanaan kerja.
B.
Manajemen
Pembangunan Proyek
Manajemen pembangunan proyek adalah sistem untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi proyek yang sedang dilaksanakan. Pembangunan proyek
harus mengkoordiasikan rencana pelaksanaan dengan sumber daya yang disediakan
agar proyek tadi dapat terselesaikan sesuai target, artinya proyek tersebut
selesai tepat waktu dan sesuai dengan konsepnya.
1.
Perencanaan
Proyek
Perecanaan proyek yaitu penggambaran apa dan bagaimana proyek harus
dikerjakan. Hal kitu meliputi jenis pekerjaan, waktu peyelesaian, tenaga
pelaksana, peralatan dan juga anggaran. Perencanaan ini dinilai memudahkan bagi
pihak terkait agar bisa bekerja lebih mudah dan terjadwal rapi.
2.
Penjadwalan
Proyek
Penjadwalan proyek meliputi penjadwalan waktu-waktu dari
masing-masing aktifitas proyek dalam urutan yang sudah diatur. Terdapat
beberapa macam bagan yang sering digunakan para penjadwal, salah satu yang
paling terkenal adalah bagan Gantt yang dinilai lebih mudah ditafsir dan
efektif untuk digunakan.
3.
Pengawasan
Proyek
Mengawasi dan mengendalikan jalannya proyek adalah satu hal yang
tak boleh disepelekan dalam pembangunan proyek demi kesesuaian proyek dengan
target yang telah ditetapkan. Lebih dari itu pengawasn ini berguna untuk
mengawasi arus anggaran dan mengevaluasi berbagai kelemahan dan kekeliruan
selama pembangunan proyek.
C.
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan
perusahaan berkaitan dengan kinerja SDM,
yakni dalam penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Dalam konsep manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat
seperti adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam mengatur orang lain demi tercapainya
tujuan. Dalam manajemen SDM juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang
bersifat operatif seperti pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.
1.
Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah hal yang pertama kali dilakukan sebelum
memulai suatu usaha, yakni dengan cara mempelajari dan mengumpulkan berbagai
informasi seperti identitas jabatan, fungsi jabartan, uraina tegas, wewenang,
tanggung jawab, bahan dan alat dan kondisi kerja, dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan jabatan, agar tidak salah posisi dan bekerja sesuai dengan
porsinya secara optimal. Analisis diperlukan juga untuk mengevaluasi suatu unit
pekerjaan itu sendiri apakah suatu jabatan/ unit itu diperlukan atau tidak.
Pesayaratan jabatan seperti persyaratan pendidikan, pengalaman,
pelatihan, psikologi da persyaratan khusus itu diperlukan agara seseorang yang
akan masuk bekerja bisa bekerja dengan baik nanatinya. Informasi analisis
jabatan juga berguna bagi manajemen SDM, penarikan tenaga kerja, orientasi,
pelatihan dan pengembangan dan lainnya.
2.
Perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia adalah mempersiapkan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebuuhan perusahaan, yakni tentang jumlah tenaga kerja berdasakan
prakiraan hasil produksi dan dalam sistem manajerial juga berdasarkan jumlah
jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi perusahaan.
3.
Pengadaan
tenaga kerja
Pengadaan dan pencarian tenaga kerja baru dilakukan setelah analisis
jabatan dan perencanaan SDM sudah terpenuhi dalam rangka mengisi jabatan yang
tersedia. Pengadaan tenaga kerja sendiri merupakan proses untuk memperoleh
jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi
dan juga bidang pengoperasian usaha di lapangan, meliputi:
a.
Penarikan (Recruitment)
Penarikan adalah proses untuk mencari calon karyawan yang memenuhi
syarat tertentu sehingga dari mereka perusahaan bisa memilih orang-orang yang
tepat untuk mengisi lowongan yang ada. Calon karyawan tersebut bisa diperoleh
dari dalam organisasi (internal) dan juga dari luar organisasi (eksternal).
Penarikan dari internal biasanya untuk keperluan pengembangan atau perulasan
perusahaan dengan memindahkan atau menaikkan jabatan dari sebelumnya, sedangkan
bagi perusahaan baru hanya diperlukan dari eksternal saja.
b.
Seleksi (Selection)
Setalah dilakukan pencarian tenaga kerja, tahap selanjutnya adalah
menyeleksi seluruh calon tenaga kerja yang paling memenuhi kriteria yang
terdiri dari uji materi, uji kesehatan, uji psikologi dan yang terakhir adalah
wawancara (interview).
c.
Penempatan (Placement)
Penempatan adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang telah
disediakan yang diikuti dengan orientasi, dimana terdapat penjelasan di
dalamnya tentang tugas-tugas yang akan dilakukan sesuai dengan standar kerja
yang berlaku.
4.
Kompensasi
Kompensasi adalah suatu imbalan atau penghargaan kepada setiap
personel yang bekerja di suatu perusahaan dan kompensasi ini penting adanya
demi mencapai tujuan yang diinginkan yang bertalian langsung dengan
keberlangsungan karyawan yang bekerja. Umumnya kompensasi ini berupa kompensasi
finansial sperti upah, gaji, komisi, bonus dan asuransi. Ada juga yang
nonfinansial berupa rasa aman, pujian dan pengakuan, fkeksibelitas karier dan
peluang untuk kenaikan penghasilan.
5.
Pengembangan
Pihak manajemen perlu untuk melakukan program pengembangan pada
setiap karyawannya untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan agara mampu
memenuhi tuntutan organisasi dalam menghadapi persaingan dan perubahan.
Pelatihan dan pengembangan ini bisa di dalkukan di dalam perusahaan atau di
luar perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran perusahaan.
6.
Integrasi
Integrasi adalah penyesuaian keinginan karyawan dengan manajemen,
yakni bagaimana karyawan bisa menyelaraskan antara kepentingan pribadinya
dengan kepentingan perusahaan agar sama-sama menguntungan melalui penyampaian
aspirasi mereka. Dengan adanya Serikat Buruh khususnya di Indonesia memungkinkan
keinginan karyawan terhadap perusahaan bisa dijembatani seperti keinginan untuk
mendapatkan kesejahteraan, kenaikan gaji dan lain-lain yang berkaitan dengan
masalah pekerjaan.
7.
Pemutusan Hubungan
Kerja
Pemutusan hubungan kerja biasa disebabkan oleh faktor usia (masa
pensiun), permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi dan adanya pemecata
karena adanya kesalahan.
D.
Pengertian
Organisasi
Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari tujuan
itu memerlukan wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut
yang dikenal dengan nama organisasi yang biasa ada dalam perusahaan-perusahaan.
Organisasi secara statis berupa tempat kerjasama atau melaksanakan tugas yang
telah direncanakan, organisasi secara dinamis berupa proses kerjasama atas
tujuan yang telah dirancang, sedangkan organisasi formal menurut klasik adalah
organisasi yang terencana, dibawah satu kekuasaan atau pimpinan, yang memiliki
satu tujuan. Oganisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja
direncanakan dan strukturnya secara tegas dan tersusun.
E.
Bentuk-Bentuk
Organisasi
Bentuk dari organisasi tentu harus disesuaikan dengan bidang
usahanya dan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis bentuk
organisasi:
1.
Bentuk
organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak, dibedakan lagi menjadi
dua:
a)
Organisasi yang
memiliki pimpinan puncak satu orang. Contoh: pimpinan perusahaan perseorangan.
b)
Organisasi yang
mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang. Contoh: pimpinan di PT atau
firma.
2.
Bentuk
organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya,baik itu wewenang lini,
staf maupun fungsional sebagai berikut:
a)
Wewenang lini,
ialah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan
tertentu. Organisasi lini sendiri adalah organisasi yang hanya memiliki
hubungan lini dalam organisasinya. Organisiasi seperti ini merupakan bentuk
organisasi yang berskala kecil dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau
sedikit memiliki spesialisasi. Organisasi lini biasanya dipimpin langsung oleh
si pemilik perusahaan, hubungan antara karyawan dan atasan masih bersifat
langsung tanpa perantara, jumlah karyawannya sedikit, tingkat spesialisasi dan
alat-alatnya belum beragam dan organissinya kecil.
Keuntungan organisasi ini adalah garis kepemimpinan tegas karena
berhubungan langsung dengan karyawan, kesatuan kepemimpinan terjamin, karena
hanya dipimpin oleh satu orang dan juga tingkat tanggung jawabnya sangat
tinggi, karena masing-masing unit hanya dipegang oleh satu orang. Selain itu
rasa solidaritas antar karyawan masih tinggi, karena sudah saling mengenal.
Selain itu terdapat kelemahan yang ada di organisasi ini, yaitu
mengenai tujuan dari organisasi dan tujuan pribadi yang seringkali tidak bisa
dibedakan, kesempatan karyawan yang terbatas karena dikendalikan seluruhnya
oleh pimpinan dan juga kecenderungan pimpinan yang bertindak otoriter.
b)
Wewenang staf,
ialah wewenang yang membantu si pemilik wewenang lini agar bekerja lebih
efektif dalam mencapai tujuan
perusahaan. Organisasi lini dan staf sendiri masih mempertahankan sistem
kewenangan vertikal, artinya masih ditangan satu orang pimpinan, tapi dalam
rangka memperlancar pekerjaan pimpinan, ia mendapat bantuan dari staf, dimana
tugas dari staf adalah memberikan bantuan, saran-saran dan pelayanan kepada
pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Garis
kepemimpinan masih dipegang satu pimpinan, staf hanya memiliki wewenang staf
saja. Pekerjaan llini staf itu bukan ditentukan oleh aktifitasnya, tapi
hubungannya dengan bagian-bagian lain. Ininya bagian lini bisa menjadi staf.
Contoh: jika bagian penjualan meminta pendapat kepadanya, maka dia disebut
staf.
Organisasi lini dan staf biasanya terdidi dari jumlah karyawan yang
banyak, organisasinya besar dan kompleks, dan hubungan natar pimpinan dan karyawan
tidak secara langsung. Dalama organisasi ini, wewenang staf dibagi menjadi dua,
yaitu staf ahli yang terdiri dari staf penasihat, staf pelayan, staf pengendali
dan staf fungsional dan personal staf yang juga terdiri dari pembantu (assistant)
dan staf umum (general staff).
c)
Wewenang
fungsional, ialah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau departemen agar
dapat mengambil keputusan tentang hal-hal yang ada di departemen yang lain.
Organisasi fungsional sendiri adaah organisasi yang dibentuk berdasarkan
sifat-sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini
terfokus pada pembagian kerja. Pimpinann menyerahkan masalah tertentu kepada
manajer yang kemudian dilimpahkan kepada pelaksana, dengan demikian, para
bawahan yang menerima perintah dari beberapa atasan yang memiliki tanggung
jawab dan keahlian masing-masing.
Organisasi fungsional biasanya membagi tugas secara tegas dan dapat
dibedakan, bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan. Kelebihannya
adalah keuntungan adanya spesialisasi yang optimal akan terampil di bidangnya
masing-masing dan efisiensi produktifitas dapat ditingkatkan.
Terdapat satu lagi jenis organisasi, yaitu organisasi gabungan
(lini, staf dan fungsional) yang diterapkan pada organisasi besar dan kompleks.
Pada tingkat dwan direksi (board of director) diterapkan tipe
orgnasisasi kru dan staf, sedangkan mada madya diterapkan tipe organisasi
fungsional.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam
suatu usaha. Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan
mengalami kegagalan jika manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik.
Proses manajemen sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa
berjalan lebih mudah.
Manajemen pembangunan proyek adalah sistem untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi proyek yang sedang dilaksanakan. Pembangunan proyek
harus mengkooridiasikan rencana pelaksanaan dengan sumber daya yang disediakan
agar proyek tadi dapat terselesaikan sesuai target, artinya proyek tersebut
selesai tepat waktu dan sesuai dengan konsepnya. Manajemen sumber daya meliputi
segala sesuatu yang dipersiapkan perusahaan berkaitan dengan kinerja SDM, yakni dalam penempatan posisi kerja sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Dalam konsep manajemen SDM terdapat hal yang
berkaitan erat seperti adanya kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam mengatur orang lain demi tercapainya
tujuan. Dalam manajemen SDM juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang
bersifat operatif seperti pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Manajemen adalah alat untuk mencapai
suatu tujuan, dan dari tujuan itu memerlukan wadah atau tempat untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut yang dikenal dengan nama organisasi
yang biasa ada dalam perusahaan-perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Dr.,
SE., M.M., dan Jakfar S.E., M.M., Studi
Kelayakan Bisnis, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, cet. kesembilan,
April, 2013.
http://m.wikipedia.org/wiki/Manajemen.
terimkasih..untuk Tulisanya.sangat membantu..
BalasHapussama-sama
BalasHapusTerima Kasih Postingannya sangat bermanfaat :)
BalasHapusIzin copy ya^^ terimakasih
BalasHapus